Pasang Iklan Disini

Mengapa Profesi Guru Kini Sepi Peminat?

Mengapa Profesi Guru Kini Sepi Peminat

Profesi guru selama ini dikenal sebagai pekerjaan mulia, pilar utama dalam mencetak generasi penerus bangsa. Namun, ironisnya, minat untuk menjadi guru di Indonesia terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Apakah lowongan kerja sebagai guru kini tidak menarik? Atau gajinya yang tidak sesuai?

Padahal, menurut Kemendikbudristek, Indonesia mengalami kekurangan lebih dari 1,3 juta guru pada tahun 2024. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa profesi guru kini sepi peminat?

1. Kesejahteraan yang Belum Memadai

Salah satu alasan utama adalah rendahnya gaji. Rata-rata gaji guru di Indonesia hanya sekitar Rp 2,4 juta per bulan, jauh di bawah standar hidup layak dan tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Gaji guru honorer bahkan bisa serendah Rp 300 ribu per bulan, tergantung pada dana BOS dan kebijakan daerah.

Minimnya penghasilan ini membuat banyak lulusan pendidikan memilih profesi lain yang lebih menjanjikan secara finansial. Mereka merasa bahwa pengabdian sebagai guru tidak sebanding dengan beban kerja dan tanggung jawab yang diemban.

2. Minimnya Apresiasi Sosial

Guru sering disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa,” namun dalam praktiknya, penghargaan sosial terhadap profesi ini masih rendah. Banyak guru merasa kurang dihargai, baik oleh masyarakat maupun oleh sistem pendidikan itu sendiri. Hal ini berdampak pada motivasi generasi muda untuk menekuni profesi ini.

3. Terbatasnya Jalur Karier dan Pengembangan Diri

Profesi guru juga dianggap kurang memberikan peluang peningkatan karier dan pendapatan yang signifikan. Kenaikan pangkat dan gaji sering kali terhambat oleh birokrasi dan regulasi yang kompleks. Bahkan untuk mendapatkan sertifikasi profesi, guru harus melewati proses panjang yang tidak selalu transparan.

4. Beban Moral dan Regulasi yang Ketat

Menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tapi juga menjaga citra dan moral. Banyak anak muda merasa bahwa profesi ini menuntut standar perilaku yang tinggi dan membatasi kebebasan pribadi. Di sisi lain, kewenangan guru di sekolah semakin terbatas karena regulasi yang ketat, membuat mereka merasa kurang dihargai sebagai pendidik.

5. Kurikulum dan Sistem Pendidikan yang Belum Konsisten

Generasi muda, khususnya Gen Z, menginginkan sistem pendidikan yang jelas, efektif, dan relevan. Ketidakpastian kurikulum dan perubahan kebijakan yang terlalu sering membuat mereka ragu untuk berkarier di dunia pendidikan.

Alternatif Pencarian Karier yang Aman dan Terarah

Di tengah tantangan profesi guru, banyak pencari kerja mulai mempertimbangkan bidang lain yang lebih fleksibel dan menjanjikan. Untuk itu, platform seperti OLXmobbi hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin mencari lowongan kerja yang kredibel dan sesuai minat.

OLXmobbi memungkinkan pengguna untuk:

- Menemukan lowongan kerja di berbagai sektor, termasuk pendidikan

- Menyaring berdasarkan lokasi, jenis pekerjaan, dan level pengalaman

- Melihat profil perusahaan dan ekspektasi gaji

- Melamar dengan aman dan efisien

Bagi mereka yang tetap ingin berkontribusi di dunia pendidikan, OLXmobbi juga menyediakan informasi tentang lowongan kerja sebagai guru di sekolah swasta, bimbingan belajar, atau platform edukasi digital.

Menjadi guru seharusnya menjadi pilihan karier yang membanggakan dan menjanjikan. Namun untuk mewujudkannya, diperlukan perbaikan sistemik, mulai dari kesejahteraan, apresiasi sosial, hingga jalur karier yang jelas. Jika semua guru sejahtera dan dihargai, maka akan banyak orang yang berminat menjadi guru dan Indonesia tentunya tidak akan kekurangan tenaga pendidik.

Sementara itu, pencari kerja bisa memanfaatkan platform seperti OLXmobbi untuk menjelajahi peluang kerja yang sesuai dengan nilai dan aspirasi mereka. Jika menjadi guru bukanlah passion Anda, maka lowongan kerja di bidang lainnya mungkin bisa jadi pertimbangan. Tidak ada salahnya mencoba pekerjaan yang tidak sesuai latar belakang pendidikan Anda.

Ada banyak peluang kerja yang mungkin Anda lewatkan, karena Anda tidak mencobanya. Jadi jangan takut untuk mencoba hal baru, karena mungkin saja itu cocok untuk Anda.

Susu Kambing Etawa Bubuk